Sabtu, 05 Desember 2015

Ini Tentang Kalian, Manusia.

Satu hari dalam hidup mungkin tidak bisa terhitung dengan satuan apapun itu karena kita masih memiliki beberapa misteri untuk dipecahkan, salah satunya tentang kehidupan kita.. Bagaimana kita bangun, beraktivitas dan pada akhirnya kembali lagi tertidur. Ya jikalau engkau tertidur, bagaimana bila tidak? Jadi sykurilah lelap dan bangumu disetiap saat.. Bahkan ketika engkau tidak bisa terlelap ataupun susah sekali untuk dibangunkan mengertilah itu hanya abstraksi sementara atas dasar ke-aku-an. Sebagai pengantar yang sebenarnya tidak terlalu masuk akal, mari kita mulai.. Menyebalkan memang, ketika engkau terbiasa untuk beraktivitas selama seharian penuh (Berangkat Pagi Pulang Pagi) dan diakhir pekanmu, engkau bisa melakukan perayaan dirumah, menyendiri, termenung, terasingkan, dan sepi.. Kemudian bosan dan sama sekali tidak produktif, what a waster! Tapi aku sudah berkutat dengan empat bulan lebih sekian dengan produktifitas yang melampui batas, banyak yang bisa dilakukan tetapi sedikit yang bisa terpikirkan. Manusia melakukan hal-hal banyak dan menumpuk didalam suatu daftar apa saja yang harus dicapai, banyak namun tidak terlalu banyak yang sebenarnya mereka pikirkan lebih dalam karena apakah mereka sebenarnya benar-benar melakukan itu atau hanya muncul sekedipan mata dan baiklah segera terselesaikan. Dengan kata lain kita simpulkan, bahwa manusia tidak memanusiakan manusia-manusia yang sebenarnya ingin menjadi manusia yang bukan manusia. Aku tau itu sedikit membingungkan, tapi cobalah untuk pahami lebih mendalam.. Aku memahami bahwa semakin engkau dewasa, pilihan yang kau ambil bisa sangat berbeda bagaikan langit dan bumi. Kenapa kita terkonstruksikan untuk melakukan hal-hal yang manusia sebut dengan rutinitas dan ada suatu penilaian begini begitu bahwa manusia yang sukses, bahagia dan berhasil adalah yang begini begitu. Sistem apakah yang menciptakan dan mengatasnamakan kebebasan padahal sejatinya kebebasan itu tidak pernah ada dan mutlak kecuali kegilaan dan kematian yang bisa dikatakan bahwa itu adalah cara pandang yang bukan manusia lagi, lantas manusia hanyalah sebuah kereta dengan jalur yang telah dipilihnya atau jikalau sedikit sensitif kita membahas Tuhan yang memilihkan rel untuk kita? Berdebat? Aku khawatir kopiku segera dingin jika membicarakan hal yang orang mengira itu adalah absolut. Kembali lagi ke rutinitas dan produktifitas, manusia dengan task manager yang tidak pernah disadari muncul tanpa adanya suatu program tersendiri dari dalam batin manusia. Ini itu yang dijalankan berdasarkan .exe yang sama sekali tidak pernah di klik. Mudahnya, manusia lebih banyak melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan, namun manusia terhimpit oleh suatu batas dan bentuknya seperti lingkaran yang semakin lama menghimpit mereka. Apa yang terjadi jika mereka tidak melakukan .exe itu? Tidak bisa karena kamu tidak akan menjadi manusia lagi, menurut perspektif kebanyakan. Makan pahamilah bahwa menjadi manusia adalah manusia itu sendiri, bukan sebagai makhluk hidup yang sebenarnya hidup.. Yap, semakin membingunkan seperti biasa. Itulah alasan kenapa aku tidak ingin disebut sebagai manusia meski pada dasarnya sains dan hal-hal apalah itu yang memenangkan lomba kebenaran menyatakan bahwa aku ini manusia dan bla bla bla bla, membosankan.. Kau tau? Hiduplah sebagai makhluk hidup, bukan sebagai manusia yang ini itu dan .exe | Aku tau muncul didalam detak jantungku, jadilah manusia yang benar-benar manusia, lantas apakah sebenarnya manusia itu? Bukan hanya sebagai hal yang berdarah, daging dan tulang semata. Namun lebih kepada suatu konsep pemikiran mereka yang terbentuk tanpa adanya pikir panjang tentang apa saja yang akan terjadi... Semacam tulisan ini yang terlalu panjang.
Sebenarnya masih panjang yang ingin aku ceritakan, tapi aku tau jika makan dan minum yang berlebihan itu bisa muntah, jadi berharap saja dunia ini masih berputar dan setidaknya aku masih bisa banyak belajar dari hidup ini. Semoga hari kalian menyenangkan, manusia...

*Jangan terlalu serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar