Kamis, 16 April 2015

Tulisan Malam Berjudul Waktu

"Lagu ini dulu biasanya Papa dengerin waktu malem-malem gini di kos-kosan sambil ngerjain tugas atau ngapainlah sama Om Yosi."

Ya itulah perkataan Ayahku setelah didalam mobil aku memilih untuk memasukan cd lagu lawas berjudul... Stuck. Kemudian Ayahku teringat akan masa lalu SMA dia, dan cerita pun dimulai.. Ya setidaknya membuatku tidak bosan menyetir.

"Dulu kos Papa tuh kalau malem gini biasanya rame, ada yang belajar, ada yang cuman main, ada yang numpang makan. Pokoknya banyak."

"Eh si Yosi gimana kabare pah?" Ibuku bertanya..

"Wah Yosi, udah lama e gak denger kabarnya. Dulu dia lho yang pertama kali ngehubungi Papa setelah dikira Papa itu udah meninggal Dunia."

Ya setelah lulus kuliah, teman-teman ayahku mengira bahwa dia telah meninggal karena ada salah kabar dan kebetulan juga Ayahku tidak pernah ikut reuni. Om Yosi bisa dibilang Sahabat yang paling okelah bagi Ayahku, karena mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama..

"Kalau Om Yosi dirumah sendirian, biasanya Om Yosi main ke kos Papa terus diajaklah untuk menginap dirumahnya Om Yosi. Ya enak punya temen kayak dia, kalau dirumahnya serasa di surga. Om Yosi dulu kalau curhat pasti ke Papa.. Apalagi soal wanita."

Om Yosi adalah anak orang kaya sedangkan Ayahku hanyalah seorang perantau pas-pasan dan mereka berdua terlihat sangat akrab dari cerita Ayah dan teman-teman yang dulu pernah aku temui.

"Tapi sekarang gatau Om Yosi gimana kabarnya, Kapolres yang susah untuk dihubungi.. Sampai saat ini Papa belum bisa ketemu sama Om Yosi. Padahal udah kangen banget. Dulu Om Yosi kalau soal asmara pasti sial terus.. Setiap ngapel pasti ada aja halangannya, modus ini itu selalu gagal dan pasti kalah cepat."

"Kalau Papa dulu gimana?" Tanyaku..

"Wah dulu Papa gak doyan begituan, tapi dulu Papa temenan sama yang cantik-cantik. Temen cewek banyak tapi ga punya pacar. Dulu aja waktu Papa sakit Primadonya sekolahan Papa jengukin ke kos-an lho."

Sejenak aku terdiam...... Kenapa masa muda Ayahku dan aku sedikit sama ya soal teman wanita yang begitu banyak. Huh tapi tidak terlalu aku pikirkan.

"Kok Papa ga pernah ikut reuni lagi sih semenjak ketemu Tante Diah?" Tanyaku penasaran..

"Nanti, mama mu marah."

Ya seketika aku, ayahku, ibuku dan adikku langsung tertawa. Tante Diah dan Ayahku dulu katanya pernah ada rasa, tapi sekarang mereka sudah punya kehidupan sendiri...... Tante Diah tinggal di Belanda dan Ayahku masih saja di Jogja.

"Kamu mau po ngga kuliah di Belanda? Kalau mau nanti tinggal sama Tante Diah."

"Ah Papa dulu dah pernah nawarin. Tapi aku gak mau kalau gak beasiswa pah. Apalagi di Eropa kayaknya kerja sambil kuliah gak diperbolehin. Naya aja yang di Amerika katanya harus nunggu beberapa bulan baru bisa ambil Part Time Job."

"Sebenarnya kalau duit buat kuliahnya itu ada ngga."

Ya aku tetap terdiam.. Berpikir lagi bahwa beberapa bulan yang lalu aku sudah menolak beasiswa dari AUC dan sekarang aku juga tidak mau kuliah di Belanda. Ada kekhawatiran soal kemampuan diri dan juga faktor seseorang yang tidak bisa aku tinggalkan... Keluarga! Tapi bagaimanapun juga cepat atau lambat aku akan menikah, punya keluarga dan hidup mandiri lalu aku benar-benar akan khawatir dengan mereka. Ingin rasanya aku membawa keluargaku untuk tetap berada didekatku, tapi........ Sebenarnya semua itu hanya didasarkan oleh sebuah opini seseorang pemuda yang terlalu Idealis tapi tetap Realistis, rasanya tulisan ini sudah mulai tidak jelas.... Sejenak aku berpikir tentang masa depan. Bagaimana besok ya? Aku ada di posisi Ayahku dan sudah punya anak. Lalu aku bercerita tentang masa SMAku. Entahlah.. Semua perasaan bercampur aduk dan aku tertawa kecil. Aku jadi berpikir bagaimana ya kehidupanku di masa depan.. Entahlah setiap kali aku berkunjung ke catatan ini selalu saja soal masa depan dan masa lalu yang aku khawatirkan. Sesuatu yang belum terjadi dan membuat bebrapa umat manusia menjadi khawatir sehingga mereka benar-benar....................... Tidak menyadari apa yang sebenarnya kita cari didunia ini.

Untuk kalian yang sedang membaca jurnal ini... Coba pikirkan dan buat draft history 5 tahun sebelum ini dan 5 tahun yang akan datang. Jika berkenan silahkan bercengkerama dan berbagi pikiran dengan saya. Sepertinya ini sudah terlalu panjang.... Sekian.