Sabtu, 08 Juni 2013

Kanvas Untuk Nafas Hidup Kami

Semalam setelah bertemu, saya berfikir tentang mimpi, harapan cita-cita dan kawan serta merta kehidupan yang membuat saya kembali menjadi pemikir dalam roda kehidupan yang kemudian membuat saya memulai mengetik dan bertanya dalam dimensi lain soal nama dan arti. Tidak atau iya mungkinkah itu penting? bagiku itu menganggu tidurku karena sebelumnya aku harus memasang kabel dan elektro dalam telinga mendengarkan kebahagiaan dan seseorang yang didambakan hingga itu membuat obsesi dalam diri meledak bagikan bom atom dan berakibat abstrak karena bukan peramal lah diri saya menentukan masa depan. Hanya soal waktu, dimensi dan hal yang sering saya tulis untuk melihat bagaimana kedepanya tentang hal itu yah sangat sulit dicerna bukan? memang begini adanya karena ini adalah kanvas untuk nafas hidup kami para penulis dan kebebasan akan terus begini jika kalian maknai lebih bermakna, sebelum selesai mencoretkan ini perlahan saya berfikir terhabis sudah pemikiran dan ide serta merta keputusan atas opsi kehidupan yang pada akhirnya saya tidak mampu lagi untuk melanjutkan dan takut untuk mengungkapkan. Kanvas Untuk Nafas Hidup Kami..