Hari kedua di
bulan Juli, 2017
Tentang Pilihan
Dimulai lagi dari sebuah pagi, kali
ini aku kekurangan waktu tidur dan bangun terlalu pagi. Aku tidak terlalu ingat
dengan hari ini, tapi yang jelas aku banyak memikirkan tentang pilihan. Tentang
sebuah seni yang sering aku bicarakan, tentang seni dalam hidup yang terkadang
bisa membuatmu tertawa atau menangis dalam waktu yang bersamaan. Seni di dalam
memilih, seni tentang pilihan, seni yang hebat dan bisa menjadikanmu manusia
yang lebih mengerti akan kehidupan.
Memilih adalah sesuatu yang
menyebalkan, dia adalah sebuah pertarungan atas perjudian dan resiko dengan
probabilitas yang sangat tinggi. Ya, hidup hanyalah persoalan
kemungkinan-kemungkinan yang berkumpul dalam sebuah kompleksitas perjalanan
manusia. Di dalam berjuta kemungkinan tersebut, hidup mengajarkan kita untuk
tidak serakah dengan cara memilih. Di dalam memilih, akan banyak sekali
pertimbangan yang membuat kita berhenti sejenak dan memikirkan tentang apa yang
sebenarnya sedang kita lakukan.
Hari itu aku sedang memutuskan untuk
melanjutkan pemikiran absurdku mengenai hidup, aku memikirkan kembali tentang
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi selama bulan ini. Aku memilih untuk
berpikir, memikirkan sesuatu hal yang dapat aku lakukan di bulan ini, agar aku
dapat belajar mengenai kehiduan dan memenuhi gelas-gelas kosong yang menuntunku
kepada sebuah pencarian atas hidup ini.
Siang itu, aku memikirkan hal gila
untuk meninggalkan rumah, dalam artian benar-benar meninggalkan rumah dan tidak
tahu akan kembali kapan. Rencana yang sangat mendadak, penuh dengan pergolakan
batin dan pertanyaan. Aku berencana untuk meninggalkan rumah dan membawa semua
barang-barang yang aku beli dengan menggunakan uangku sendiri, pergi membawa
uang yang tidak cukup banyak untuk bertahan hidup. Tapi yang jelas, perjalanan
ini adalah mengenai bagaimana aku dapat bertahan hidup di dalam keterbatasanku.
Tentu tidak sekedar itu, ada beberapa hal yang memang akan aku selesaikan di
dalam perjalananku ini.
Aku
berharap, pilihan ini akan menjadi perjalanan yang begitu berarti sebelum aku
bertemu dengan angka dua puluh di hari ketujuh bulan juli. Benar-benar tidak
ada persiapan yang matang. Aku hanya membawa baju secukupnya dan barang-barang
penting yang dapat menunjang perjalanan ku ini. Ya, aku menulis tulisan ini pad
ahari ke 4 dimana aku sudah cukup banyak belajar selama 4 hari. Tapi aku tetap
harus menyelesaikan tulisan ini, tentang pilihan.
Pembelajaran pada hari kedua adalah
soal pilihan dan pertimbangan. Didalam memilih aku telah belajar banyak hal,
pun di narasi sebelumnya aku telah bercerita tentang pilihan. Kelanjutan dari
sebuah pilihan adalah pertimbangan, karena sebuah pilihan yang tidak didasari
oleh pertimbangan yang matang hanya berujung pada penyesalan apabila ekstasi
ekspetasi yang menguasai seseorang manusia. Oleh sebab itu, di dalam memilih,
harus lah didasarkan pada sebuah pertimbangan tentang banyak hal yang dapat
kita tentukan sendiri. Sebuah seni di dalam memilih, harus lah dilengkapi
dengan kuas pertimbangan, tentang prioritas apa yang akan kita lukis di dalam
kanvas pilihan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar