Minggu, 22 Januari 2017

Empat Puluh Dua



“Kau bisa lahir untuk kesekian kalinya, tapi tidak mati untuk kedua kalinya.” – KrunK 



            Jadi itu hanya kiasan, tapi kiasan yang seperti apa? Kiasan mengenai pembelajaran dan hidup yang sekali lagi absurd. Tentang hidup dan ketersesatan; Tentang hidup dan pergumulan; Tentang hidup dan keterlemparan; Tentang hidup dan pembaharuan; Tentang hidup dan masih banyak lagi.
            Hidup bertahun-tahun dibawah rasionalitas membuatku merasa kering, kerontang di jalan yang terbentang. Begitu kata salah seorang temanku, Parkis. Pada suatu masa dimana kami dipertemukan, diskusi pun dimulai. Tentang hidup dan pembaharuan. Suatu perjalan di dalam kemewaktuan, selama sepekan bersama pengasingan. Aku mendapatkan banyak hal!
            Ini tentang empat puluh dua manusia yang memberikanku empat puluh dua pembelajaran sekaligus. Setiap manusia yang ku temui selalu memberikan sebuah pembelajaran yang tidak pernah ku dapatkan jika hanya menggunakan rasionalitasku saja. Empat puluh dua manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Empat puluh dua manusia dengan dinamika yang berbeda-beda. Empat puluh dua manusia yang pada akhirnya akan menjalani takdirnya masing-masing.
 Keseimbangan bukan lah hal yang buruk, perasaan juga tidak selemah yang ku kira. Dengan hati kita akan mengerti, dengan hati kita akan menanti dan dengan hati pada akhirnya kita akan mati. Aku tidak mau mati meninggalkan dunia ini hanya dengan rasionalitasku saja, aku ingin membawa sesuatu yang mampu mengalahkan rasionalitas itu sendiri.
Aku percaya, bahwa semesta selalu mau mengampuni, jikalau kau merendahkan hati serendah-rendahnya dan membesarkan hati sebesar-besarnya. Niscaya, semesta akan melahirkanmu kembali. Bersama dengan harapan dan keyakinan yang akan menemanimu hingga puncak gunung tertinggi di masing-masing mimpi kalian!





Terima kasih, Semangat Baik!







*Untuk pertama kalinya aku menulis menggunakan hati, untuk pertama kalinya juga tulisanku tidak seperti biasanya, untuk pertama kalinya aku akhirnya dilahirkan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar