“Kau bisa lahir untuk kesekian kalinya,
tapi tidak mati untuk kedua kalinya.” – KrunK
Jadi
itu hanya kiasan, tapi kiasan yang seperti apa? Kiasan mengenai pembelajaran
dan hidup yang sekali lagi absurd. Tentang hidup dan ketersesatan; Tentang
hidup dan pergumulan; Tentang hidup dan keterlemparan; Tentang hidup dan
pembaharuan; Tentang hidup dan masih banyak lagi.
Hidup
bertahun-tahun dibawah rasionalitas membuatku merasa kering, kerontang di jalan
yang terbentang. Begitu kata salah seorang temanku, Parkis. Pada suatu masa
dimana kami dipertemukan, diskusi pun dimulai. Tentang hidup dan pembaharuan.
Suatu perjalan di dalam kemewaktuan, selama sepekan bersama pengasingan. Aku
mendapatkan banyak hal!
Ini
tentang empat puluh dua manusia yang memberikanku empat puluh dua pembelajaran
sekaligus. Setiap manusia yang ku temui selalu memberikan sebuah
pembelajaran yang tidak pernah ku dapatkan jika hanya menggunakan rasionalitasku
saja. Empat puluh dua manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Empat
puluh dua manusia dengan dinamika yang berbeda-beda. Empat puluh dua manusia
yang pada akhirnya akan menjalani takdirnya masing-masing.
Keseimbangan bukan lah hal yang buruk,
perasaan juga tidak selemah yang ku kira. Dengan hati kita akan mengerti,
dengan hati kita akan menanti dan dengan hati pada akhirnya kita akan mati. Aku
tidak mau mati meninggalkan dunia ini hanya dengan rasionalitasku saja, aku
ingin membawa sesuatu yang mampu mengalahkan rasionalitas itu sendiri.
Aku percaya, bahwa
semesta selalu mau mengampuni, jikalau kau merendahkan hati serendah-rendahnya
dan membesarkan hati sebesar-besarnya. Niscaya, semesta akan melahirkanmu
kembali. Bersama dengan harapan dan keyakinan yang akan menemanimu hingga
puncak gunung tertinggi di masing-masing mimpi kalian!
Terima kasih, Semangat Baik!
*Untuk pertama kalinya aku menulis
menggunakan hati, untuk pertama kalinya juga tulisanku tidak seperti biasanya,
untuk pertama kalinya aku akhirnya dilahirkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar