Mari bercerita tentang kekalahan.
Tidak selamanya menyedihkan, apabila kita tahu bagaimana seni dalam menerima tragedi tersebut. Bahkan para jenderal paling hebat di dunia pun pernah mengalami
kekalahan, jadi itu adalah hal yang wajar untuk seukuran kita, manusia. Sebut
saja Alexander Agung, Genghis Khan dan Hitler. Mereka bertempur ratusan kali
dan tentu sudah sangat terlatih untuk hal-hal seperti itu, tapi tetap kekalahan
adalah hal yang tidak pernah bisa dihindarkan dari manusia. Contoh paling mudah
adalah kekalahan akan kehidupan, yang berarti kematian. Manusia pada umumnya
sangat takut untuk menerima kekalahan atas kehidupan ini dan memang wajar
sekali.
Jangan terlalu dipikir berat, setiap
manusia punya ceritanya masing-masing mengenai kekalahan. Kekalahan pun dalam
berbagai aspek yang sangat kompleks juga pasti akan menjadi cerita tersendiri
dan seharusnya bisa kita olah menjadi sesuatu mahakarya bernama pengalaman.
Lalu kita bisa belajar dari kekalahan tersebut, bahwa kehidupan tidak selamanya
akan bisa sama seperti dengan apa yang kita harapkan. Ada kalanya kita harus
mampu dan mau untuk menerima hal-hal yang memang susah untuk diterima.
Seperti
suara bebunyian khas Streetlight Manifesto, yang menandakan sebuah akhir
bahagia. Meskipun penuh dengan paksaan, memang tak selamanya kekalahan adalah
hal yang buruk. Seperti penutup di akhir lagu “The Blonde Lead The Blind” yang
menjadi sebuah epilog, tentang manusia yang mampu berdamai dengan kekalahan itu
sendiri. Menarik!
Sedikit cerita
tentang sore dan kedamaian….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar